Monday, December 8, 2014

Bisnis Bab 10 - Human Resources Management & Labor Relations

1.     DASAR-DASAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia / HRM adalah serangkaian aktivitas oganisasi yang diarahkan pada usaha untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif.
1.1  Perencanaan sumber daya manusia
1.1.1            Analisis pekerjaan
Analisis sistematika terhadap pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi.
-     Deskripsi pekerjaan : merincikan tugas-tugas berserta tanggung jawab suatu pekerjaan, lingkungan kerja, serta alat, bahan, perlengkapan, dan informasi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan terserbut
-     Spesifikasi pekerjaan : merincikan keterampilan, kemampuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut secara efektif.
1.1.2            Memperkirakan permintaan dan penawaran SDM
Diawali dengan cara menilai trend penggunaan SDM dimasa lalu, rencana organisasi di masa depan, dan trend ekonomi secara umum. Organisasi besar menggunakan model yang jauh lebih rumit untuk memprediksi kebutuhan SDM.
-     Meramalkan penawaran internal : jumlah dan jenis karyawan yang akan berada di perusahaan dalam waktu tertentu di masa mendatang.
-     Meramalkan penawaran eksternal : jumlah dan jenis orang yang akan tersedia bagi proses rekrutmen dari semua pasar tenaga kerja

Ø Bagan penggantian
Bagan setiap posisi manajerial, siapa yang menduduki jabatan tersebut, berapa lama orang tersebut akan bekerja sebelum pindah ke tempat lain, dan siapa yang saat ini memenuhi syarat sebagai penggantinya
Ø Persediaan Keterampilan
Untuk memfasilitasi perencanaan maupun pengidentifikasian orang-orang untuk di pindahkan atau di promosikan, beberapa organisasi juga telah mempunyai sistem informasi karyawan atau persediaan keterampilan –sistem komputerisasi yang mengandung informasi mengenai pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, dan aspirasi kerja masing-masing karyawan-
1.1.3            Menyesuaikan Penawaran dan Permintaan SDM
Setelah membandingkan permintaan mendatang dan penawaran internal, manajer dapat membuat rencana untuk mengelola kekurangan atau surplus staff yang telah di prediksi. Apabila diprediksi akan terjadi kekurangan, karyawan baru dapat dipekerjakan, karyawan lama dapat dilatih kembali dan dipindahkan ke pekerjaan yang kekurangan tenaga kerja, orang-orang yang mendekati masa pensiun diyakinkan untuk tetap bekerja, atau sistem penghematan penggunaan tenaga kerja, dan sistem peningkatan produktivitas dapat diterapkan

2.   PENYUSUNAN STAFF DALAM ORGANISASI
      2.1 Rekrutmen SDM
      Rekrutmen adalah proses menarik orang-orang yang memenuhi persyaratan
untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi.

.1.1 Rekrutmen Internal
      Praktek mempertimbangkan karyawan yang ada sebagai kandidat pekerjaan yang belum terisi.
2.1.2 Rekrutmen Eksternal
Usaha menarik orang-orang diluar organisasi untuk melamar lowongan pekerjaan. Metode rekrutmen eksternal meliputi pemasangan iklan, wawancara di kampus, badan-badan pencari tenaga kerja, referensi dari karyawan yang ada
2.2 Menyeleksi SDM
Tujuan proses seleksi itu adalah mengumpulkan informasi yang akan diperkirakan tingkat keberhasilan kerja para pelamar dan kemudian mempekerjakan kandidat yang dianggap berpeluang paling berhasil. Organisasi mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor yang dapat memprediksi kinerja masa depan, proses penentuan nilai prediktif atas informasi disebut validasi.
2.2.1 Formulir Aplikasi
Metode efisien untuk mengumpulkan informasi mengenai pengalaman kerja pelamar, latar belakang pendidikan, dan data demografis yang terkait dengan pekerjaan lainnya. Data formulir aplikasi biasanya digunakan secara informal untuk memutuskan apakah seorang kandidat berhak atas evaluasi lebih lanjut
2.2.2 Tes
Tes terhadap kemampuan, keterampilan, sikap, atau pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu.
2.2.3 Wawancara
Wawancara merupakan alat prediksi yang populer, meskipun kadang-kadang merupakan alat prediksi yang buruk terhadap keberhasilan pekerjaan. Bias yang terjadi ketika pewawancara menilai kandidat pada pertemuan pertama akan mempengaruhi evaluasi yang berikutnya. Dalam wawancara terstruktur daftar pertanyaan disusun dengan sama sehingga hasil wawancara tersebut konsisten dan menyebabkan organisasi dapat memvalidasi isi pertanyaannya. Untuk mewawancarai kandidat manajerial atau profesional pendekatan yang kurang terstruktur dapat digunakan.
2.2.4 Teknik lain
Organisasi dapat menggunakan teknik seleksi yang bervariasi mengikuti perbedaan kondisi.
3.   MENGEMBANGKAN ANGKATAN KERJA
Setelah merekrut karyawan-karyawan baru perusahaan harus memperkenalkan mereka dengan perusahaan dan pekerjaan baru mereka. Setiap perusahaan memiliki beberapa sistem penilaian dan umpan balik kinerja. Namun biasanya hasil dari penilaian ini menuntut prosedur untuk menurunkan jabatan atau memutus hubungan kerja dengan karyawan.
3.1 Pelatihan
Pelatihan atau magang adalah proses melatih kegiatan atau pekerjaan.
Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya, terutama mengenai pengertian dan keterampilan.
Ada tiga jenis pelatihan dalam bekerja, yaitu :
3.1.1            Pelatihan saat bekerja,terjadi sewaktu karyawan sedang bekerja. Pelatihan ini bersifat informal.
3.1.2            Pelatihan diluar tempat kerja,berlangsung di lokasi yang jauh dari tempat kerja. Pendekatan ini menawarkan lingkungan yang terkendali dan memungkinkan studi berfokus tanpa interupsi.
3.1.3            Pelatihan Simulasi merupakan lingkungan kerja buatan untuk tempat pelatihan yang terlihat relistis dan jauh dari lokasi kerjanya.

3.2 Penilaian Kinerja
Merupakan evaluasi atas prestasi kerja karyawan dalam rangka menentukan sejauh mana karyawan melakukan pekerjaan secara efektif.  Proses penilaian ini dimulai ketika seorang manajer menetapkan standar kinerja bagi seseorang karyawan. Kemudian manajer mengobservasi kinerja karyawan. Untuk beberapa skala penilaian sangat bermanfaat dalam memberikan satu basis untuk perbandingan. Perbandingan yang berasal dari beberapa skala membentuk dasar untuk penilaian tertulis dan untuk keputusan-keputusan tentang kenaikan, promosi, penurunan jabatan dan pemecatan.


4. KOMPENSASI DAN TUNJANGAN
Faktor utama dalam mempertahankan pekerja terampil adalah system kompensasi, yaitu penetapan imbalan  yang  diberikan organisasi kepada individu sebagai balas jasa atas kesediaan mereka untuk melakukan berbagai pekerjaan dan tugas dalam organisasi.
4.         Upah dan Gaji
Upah dan gaji adalah jumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan untuk tenaga mereka. Upah adalah kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan berdasar jumlah waktu yang digunakan untuk bekerja .Gaji adalah kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan karena seseorang melaksanakan tanggung jawab pekerjaan. Dalam penetapan upah dan tingkatan gaji, perusahaan bias memulainya dengan membandingkan tingkat gaji pesaingnya. Sebuah perusahaan juga harus memutuskan bagaimana tingkat upah dan gaji internalnya sebanding untuk pekerjaan-pekerjaan berbeda.
4.2 Program Intensif
Yaitu program kompensasi khusus yang dirancang untuk memotivasi kinerja yang tinggi. Beberapa program tersedia khusus untuk beberapa posisi, sementara program yang lain didistribusikan keseluruh perusahaan.
v Insentif Individu
Bentukinsentifindividubiasanyaberupabonus, yaituinsentifkinerjaindividudalambentukpembayaankhusus yang melebihigajikaryawan.Biasanyakaryawanmenerima bonus bilamerekamenjualjumlahbarangtertentuataumenghasilkanjumlahuangtertentudarihasilpenjualanselamatahunitu.Karyawan yang tidakmencapaihasilitutidakmendapatkan bonus.
Sistemupahberdasarkanprestasi( merit salary system )adalahinsentifindividu yang menghubungkankompensasidengankinerjadalamjabatannonpenjualan. Adapulainsentifbagiparamanajeratas output yang sangatproduktif, berupaupahberdasarkinerjaatauupahvariabel. Bagiperusahaan, upahvariabeladalah motivator yang lebihbaikdaripadakenaikangajiataupangkat, karenakisaranantarakenaikangaji yang besardan yang sedangbiasanyacukupkecil.

v InsentifSeluruh Perusahaan
Ada tigabentukdalaminsentifperusahaan :
1.     Profit-sharing plan, yaiturencanainsentifuntukmendistribusikan bonus kepadakaryawanketikalabaperusahaannaik di atas level tertentu.
2.     Gainsharing plan, yaiturencanainsetif yang memberikanimbalankeberbagaikelompokatasperbaikanproduktivitas.
3.     Pay-for-knowledge plan, yaiturencanainsentifuntukmendorongkaryawanmempelajariketerampilanbaruataumenjaditerampilpadapekerjaan lain
4.3 Program Tunjangan
Tunjanganadalahkompensasiselainupahdangaji yang ditawarkanolehperusahaankepadapekerjanya.Kebanyakanperusahaandituntutolehundang-undanguntukmemberikanjaminansosialberupatunjanganpensiundanasuransikompensasipekerja, yaituasuransi yang secarahukumdituntutuntukmengkompensasipekerja yang mendapatkecelakaan di tempatkerja.

v Rencana Pensiun
Tunjangan pensiun merupakan satu tunjangan penting yang tersedia bagi banyak karyawan. Kebanyakan rencana pensiunan yang disponsori perusahaan diatur sedemikian rupa supaya dana pension dibayar kepada karyawan ketika mereka pensiun.

v PemuatanBiayaTunjangan
Banyakperusahaan yang melakukanpemangkasanbiayadimanamerekamasihdapatmemikatdanmempertahankankaryawan yang berprestasi.Pendekatanitudisebutcafetaria benefit plan, yaiturencanatunjangan yang menetapkanbatas-batastunjangan per karyawan, masing-masingbisamemilihsalahsatudariberbagaitunjanganalternatif. Selainitu, biayaperawatankesehatanjugamenjadiperhatian.Dalamhalini, pendekatan yang dilakukanadalahkerjasamaantaraperusahaandenganpenyediaperawatankesehatan
5.   Konteks Hukum dalam Manajemen SDM
HRM (Human Resource Management) merupakan sebuah fungsi dalam sebuah organisasi yang didesain khusus untuk memaksimalkan kinerja para pekerjanya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
 Di dalam HRM ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
5.1 Kesempatan kerja yang sama
5.1.1  Melindungi kelompok-kelompok pekerja tertentu dalam tempat kerja
Untuk mengurangi perkelahian yang disebabkan oleh diskriminasi, kekuatan hukum sangat diperlukan untuk melindungi berbagai kelompok individu. Perlindungan kelompok pun dibutuhkan dalam hal ini. Perlindungan kelompok sendiri merupakan sebuah pengaturan individu-individudengan berbagai macam tabiat dan karakteristik, dibawah hukum untuk diskriminasi.
5.1.2  Menekankan kesempatan kerja yang sama
Penguatan penekanan kesempatan kerja yang sama diatur oleh dua agensi yaitu, Equal Employment Opportunity Commision (EECO) dan Office of Federal Contract Compliance Program (OFCCP). EECO adalah agensi federal yang memaksakan hubungan antara hukum dan diskriminasi. Sedangkan OFCCP adalah sebuah tanggung jawab dari perusahaan untuk melakukan bisnis engan negara federal.
5.1.3  Kompensasi dalam masalah hukum yang terjadi dalam tempat kerja
Seperti yang dituliskan sebelumnya, kebanyakan regulasi tentang pekerja didesain dengan masalah lain sebagai kompensasi. Contohnya Fair Labor Standart Act menetapkan standart upah minimum per jam.
5.2Masalah hukum kontemporer dalam HRM
5.2.1 Keselamatan dan kesehatan pekerja
Peraturan yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan pekerja adalah Occuptional Safety and Health Act (OSHA). OSHA merupakan hukum federal yang mengatur dan memaksa pemimpin untuk menjaga para pekerjanya dari kondisi yang berbahaya, potensi resiko kesehatan dalam tempat kerja.
5.2.2 Hukum terhadap diskriminasi yang timbul dalam tempat kerja
Manajer harus familiar dengan berbagai masalah-masalah yang ada di dalam lingungan kerja, diantaranya:
a)   Para penderita AIDS di tempat kerja
b)   Gangguan seksual
c)   Hubungan antar pekerja
d)   The Patriot Act

6.   Tantangan Baru dalam Perubahan Tempat Kerja
6.1 Mengantur keberagaman dalam tempat kerja
Hal terpenting dalam mengatur hubungan antar personal adalah workforce diversity. Workforce diversity adalah tingkah laku, nilai, sifat dan kepercayaan para pekerja yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, umur, etnis, ras, suku, keadaan fisik dan lain-lain
6.2 Mengatur pengetahuan para pekerja
Pengetahuan pekerja adalah penambahan nilai oleh para pekerja atas pengatahuan atau apa yang mereka tahu
6.3 Pekerja tidak tetap atau temporer
Pekerja tidak tetap adalah seseorang yang bekerja untuk sebuah organisasi tidak secara permanen atau tidak full time
Contoh : independent contractors, on-call worker, part time

7.   MENGHADAPI TENAGA KERJA YANG TEROGANISIR
      Serikat buruh adalah sekelompok individu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama yang berhubungan dengan pekerjaan ,seperti upah yang lebih tinggi ,jam kerja yang lebih singkat.Relasi tenaga kerja menggambarkan proses yang berurusan dengan karyawan yang diwakili oleh serikat buruh.
Serikat buruh muncul dan akhirnya berkembang baik karena mereka memberikan solusi terhadap masalah pekerja yang paling serius .
Maka kekuatan serikat buruh berasal dari tindakan kolektif(bersama)
7.1 Gerakan Serikat Buruh
7.1.1 Kecenderungan Hubungan Serikat Buruh-Manajemen
Dalam bidang-bidang ini,serikat buruh memiliki keanggotaan besar dan kekuatan besar dalam bernegosiasi dengan manajemen .Akan tetapi di banyak sektor ,serikat buruh jelas berada dalam posisi yang lemah dan akibatnya ,banyak yang mengambil sikap lebih ramah dalam berhubungan dengan manajemen.
7.1.2 Tren Perspektif Tawar-Menawar
Kebanyakan situasi tawar menawar manajemen-serikat buruh diwarnai oeh permintaan serikat buruh akan kenaikan besar dalam hal upah dan gaji.Isu sekunder biasanya adalah kenaikan tunjangan bagi para anggota
7.1.3 Masa Depan Serikat Buruh
Walaupun kehilangan kekuatan dan keanggotaannya merosot ,serikat buruh masih merupakan faktor utama dalam dunia bisnis AS yang masih memainkan peran besar dalam bisnis AS. Selain itu ,beberapa serikat buruh masih mempunyai kekuatan besar ,kususnya dalam kubu tradisional dari industri yang menghasilkan barang.
8.   Tawar-Menawar Kolektif
Proses yang dilalui manajemen dan tenaga kerja guna merundingkan kondisi kerja bagi para pekerja yang diwakili serikat buruh.
8.1 Isu Kontrak
•    Kompensasi : isu yang paling umum yang berhubungan dengan upah terkini.
•    Kompensasi memiliki 2 alat untuk mengamankan kenaikan upah :
    Penyesuaian biaya hidup (Cost Of Living Adjustment)
    Wage Reopener Clause (Ketentuan untuk pembicaraan ulang soal upah)
•    Tunjangan : komponen penting dalam kontrak tenaga kerja ( tunjangan pensiun,liburan yang dibayar,dan kondisi kerja)
•    Keamanan Kerja : butir agenda penting dalam tawar menawar.
•    Isu lainnya : mencangkup hal seperti jam kerja,kebijakkan waktu lembur,pengaturan periode istirahat,rancangan upah yang berbeda untuk karyawan saat shif,penggunaan pekerja tidak tetap,prosedur penyampaian keluhan.
•    Hak-hak manajemen : terjadi perbedaan kendali antara manajemen dan serikat buruh atas kebijakan perekrutan,penugasan kerja, dan lain-lainnya.
•    Bila tawar-menawar gagal maka akan terjadi  Kebuntuan ( impasse ) yaitu situasi yang terjadi ketika tidak di capai kesepakatan tentang kontrak baru setelah sejumlah usaha tawar menawar
•    Taktik serikat Buruh untuk meraih tawar menawar yaitu dengan pemogokan (demontrasi,boikot atau perlambatan kerja )


8.2 Zona tawar-menawar
Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui apa itu The Bargaining Zone (TBZ). TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran pihak penjual (Seller’s Opening Price) dan Tawaran awal oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer). Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi pembeli.

      Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya
kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah Final Offer Zone

8.3 Tindakan ,Metode, dan Taktik Tenaga Kerja Serikat Buruh 
8.3.1        Tindakan Tenaga Kerja Serikat Buruh yang bisa diandalkan dalam menghadapi jalan buntu
•    Picketing : aksi tenaga kerja di mana para pekerja melakukan demontrasi di pintu masuk fasilitas perusahaan.
•    Boikot : Aksi tenaga kerja di mana para pekerja menolak membeli produk dari pembeli kerja sasaran.
•    Perlambatan Kerja : Aksi tenaga kerja dimana para pekerja melakukan pekerjaan lebih lambat dari biasanya.

8.3.2  Metode-metode penyelesaian perselisihan 
•    Mediasi (Mediator) : Penyelesaian dimana pihak ketiga memberi saran,tetapi tidak dapat memutuskan kesepakatan.
•    Arbitrasi Sukarela (arbitrator) : Penyelesaian dimana kedua pihak setuju untuk menerima penilaian dari pihak yang netral.
•    Arbitrasi Wajib : Penyelesaian dimana kedua pihak secara hukum dituntut untuk menerima penilaian dari pihak yang netral.
8.3.3  Taktik Manajemen dalam Menghadapi Kebutuan secara Keras 
•    Lockout : Taktik manajemen di mana para pekerja ditolak untuk masuk ke tempat kerja pemberi kerja.
•    Strikebreaker : Pekerja yang dipekerjakan secara permanen atau sementara untuk menggantikan karyawan yang mogok.

•    Melarang para pekerja untuk mogok kerja.

No comments:

Post a Comment